By Unknown | At 11.17 | Label :
Kesehatan
| 3 Comments
www.google.com |
Penyakit cacar air atau dalam istilah kedokteran
dikenal sebagai varicella mungkin
sudah tidak asing lagi ditelinga sebagian besar orang, atau bahkan sudah banyak
diantara kita yang pernah terserang penyakit ini.
Cacar air merupakan penyakit yang mendunia,
dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang belum mendapat imunisasi.
Penyebab penyakit ini ialah Varicella-Zoster
Virus (VZV) yang merupakan keluarga dari herpes virus. Virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah
atau kondisi badan sedang tidak fit.
PROSES PENULARAN
Kontak fisik dengan penderita cacar air dapat
meningkatkan resiko tertular. Karena secara umum, penyakit ini menular jika ada
kontak langsung dengan penderita. Cacar air sendiri dapat menular melalui
bersin, batuk, pakaian pasien yang tercemar, serta sentuhan ke atas
gelembung/lepuh yang pecah. Perlu juga diwaspadai kontak virus yang berasal
dari air ludah atau liur dari penderita cacar air.
BAGAIMANA BENTUK CACAR AIR
Terjadi kelainan pada kulit yang muncul berupa
bntik-bintik gelembung yang berisi air (ruam), kemudian menyebar kewajah, kulit
kepala, hingga kebadan dan tungkai.
Ruam kemudian menimbulkan rasa gatal terutama
jika tubuh berkeringat, mungkin terasa agak nyeri ketika tak sengaja tergaruk.
Gatalnya ruam menyebabkan penderita menggaruknya hingga infeksi. Akibatnya akan
terjadi infensi baru.
Jika ruam ini dibiarkan maka akan segera
mengering membentuk keropeng yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan
bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpegmentasi).
Pada orang dewasa, bekas ruam biasanya membekas.
SIAPA SAJA BISA TERTULAR
Sekitar 50% kasus penyakit cacar air terjadi
pada anak-anak dan kejadian tersering ditemukan pada umur 5 hingga 9 tahun.
Kasus lain yang juga banyak ditemukan adalah pada usia 1 hingga 4 tahun dan 10
hingga 14 tahun.
Penyakit cacar air pada kehamilan merupakan
ancaman bagi ibu dan janin. Pada janin dapat terjadi infeksi dalam kandungan
sehingga terjadi infeksi congenital
(kelainan bawaan), seperti katarak, bayi lahir kurang bulan (prematur), ukuran
kepala lebih kecil (mikrosefali), dan
kelainan pada alat gerak (tungkai).
Sedangkan komplikasi pada remaja dan dewasa
beresiko 25 kali lebih tinggi. Komplikasi yang dapat muncul antara lain
peradangan pada paru (pneumonia),
peradangan pada sendi, peradangan pada hati, gejala susunan saraf pusat seperti
meningoesefalitis dan meningitis.
PENTINGNYA PENCEGAHAN
Penyakit cacar air dapat dicegah, antara lain
dengan cra menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan. Perlu pula
mengkonsumsi makanan bergizi, menghindari sumber penularan, serta vaksinasi
cacar air.
Vaksinasi pada dasarnya memiliki efektivitas
lebih dari 95% untuk mencegah infeksi penyakit cacar air. Pada bayi dan anak
diperlukan 1 dosis, sedangkan untuk individu dengan gangguan system kekebalan (imunokompromais), remaja (≥ 13 tahun),
dan dewasa memerlukan 2 dosis selang 1-2 bulan.
Deteksi dini penyakit ini
akan membantu penyembuhan lebih baik dan mungkin pencegahan terjadinya
komplikasi.
Sumber : Dikutip dari berbagai sumber terpercaya