Iklim
tropis dan berada di garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki suhu
tinggi karena paparan sinar matahari dalam jumlah besar dan lama setiap hari.
Cerahnya cahaya sang surya mulai pagi hingga pukul 10.00 memberikan efek
positif bagi kesehatan manusia. Namun, terpapar sinar ultraviolet (UV) antara
pukul 10.00 – 16.00 secara langsung ke kulit dalam jangka pendek maupun jangka
panjang akan memicu permasalahan kesehatan kulit.
Sinar UV
ditenggarai menyebabkan berbagai masalah kulit. Diantaranya; mempercepat
penuaan kulit, keriput, menjadikan warna kulit lebih kusam dan hitam, serta
efek jangka panjang seperti kanker kulit. Banyak faktor yang mempengaruhi
tingkat resiko kesehatan kulit akibat UV mulai level paparan UV, durasi,
frekuensi, hingga sensitivitas berdasarkan karakteristik kulit.
Perlu
diketahui bahwa sinar UV terdiri atas UVA, UVB, dan UVC. Sinar UVC tidak
berdampak bagi manusia karena perlindungan atmosfer menjadikannya tak sampai ke
permukaan bumi. Dua jenis UV lain dapat menembus atmosfer dan memiliki dampak
buruk bagi kesehatan kulit.
Terpapar
sinar UVA dalam jangka panjang dapat merusak elastin dan kolagen pada lapisan
kulit. Hal itu menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya sehingga memicu
penuaan dini kulit (photoaging).
Ciri-cirinya kulir menjadi berkerut, kering, dan kasar. Sinar UVA dengan
gelombang panjang ini akan menembus lapisan dermis meski matahari tertutup
mendung bahkan saat anda didalam ruangan. Sementara sinar UVB membuat kulit
terbakar. Keduanya diketahui bersifat karsinogen
(penyebab kanker) pada kulit.
Karena
itu, sebagai organ tubuh yang menjadi perlindungan utama terhadap radiasi sinar
UV, kulit memerlukan tameng tambahan. Seperti:

SPF
merupakan nilai yang menunjukkan faktor perlindungan terhadap pengaruh sinar
matahari. Jika menggunakan SPF 15 misalnya, berarti kulit anda akan terlindungi
maksimal 15 kali lebih lama dari pada tidak menggunakan tabir surya. Secara
normal kulit akan terbakar dalam 10 menit pada saat matahari terik.
Menurut
penelitian yang dimuat dalam Cleveland
Clinic Journal of Medicine, peningkatan SPF ternyata tidak bersifat linier
terhadap perlindungan dari sinar matahari. Selain SPF, yang harus diperhatikan
saat memilih body lotion adalah
kandungan PA (Protection Grade of UV A). kandungan tersebut akan melindungi kulit dari
bahaya radiasi sinar UVA. Karena itu gunakan body lotion yang bersifat spektrum luas, yaitu melindungi kulit
dari radiasi ultra violet A dan B.
Bagi
kulit orang Indonesia terutama untuk aktivitas yang terkena sinar matahari
secara langsung disarankan menggunakan body lotion yang mengandung SPF 15 – SPF
30. Untuk PA disesuaikan dengan aktivitas. Semakin banyak kode + nya maka
perlindungan terhadap penuaan kulit dapat dihambat. Saran dr. Eddy Karta, SpKK.

Minyak
almond banyak digunakan untuk perawatan kulit karena kelambapan yang terdapat
pada ekstrak almond mudah meresap kedalam kulit dan amat berguna untuk
mengatasi kulit kering, kasar, dan pecah-pecah. Pemakaian minyak almond secara
teratur akan membuat kulit cerah, lembut, dan kencang.
Sedangkan alpukat
mengandung berbagai macam vitamin , seperti vitamin A, B, D, E, K, dan pelembab
alami. Alpukat banyak digunakan untuk perawatan kulit karena membuat kulit
lembut.
1 komentar:
Wow. Sepertinya sangat rumit sekali menjaga kulit.
Paket Game
Posting Komentar